HARIANMERDEKA.ID, SURABAYA,- Dalam Acara pembukaan Konfercab GMNI Surabaya ke XXI, Ketua Umum DPP GMNI, Imanuel cahyadi, berpesan kepada agar Konfercab ini dijadikan sebagai ajang adu gagasan pada sidang-sidang komisi untuk menjadikan GMNI kedepan lebih baik lagi, bukan sekedar ajang perebutan posisi struktural.
"Siapa yang terpilih nantinya harus dapat membidik isu-isu terkini yang langsung menyentuh kepentingan masyarakat Surabaya", ucap Imanuel. Sabtu (15/8/2020)
Selain itu, Imanuel juga mengajak kepada seluruh Kader GMNI Jawa Timur untuk mengawal Perpres Nomor 8 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Gerbang Kertosusila (Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, dan Lamongan)
"Ini penting kita kawal karena kedepan harus ada imbas positif untuk perekomian Masyarakat di sekitar kawasan tersebut" Imbau Imanuel.
Imanuel Cahyadi (Ketua umum DPP GMNI) |
Selain itu, Imanuel menyatakan bahwa urgensi pengawalan implementasi dari perpres no. 80 tahun 2019 tersebut adalah supaya anggaran yang demikian luar biasa itu yakni 83 triliun rupiah benar-benar digunakan untuk kebutuhan pembangunan ekonomi masyarakat Jatim saat ini, apalagi banyak yang kegiatan ekonominya mati akibat pandemi covid 19.
"Jangan sampai anggaran semasif itu digunakan hanya untuk membuka jalan bagi investor-investor asing, yang kemudian malah mematikan industri lokal. Yang jelas program tersebut outputnya harus sesuai dengan kebutuhan fundamental ekonomi kerakyatan,". Tegas Imanuel.
Kawasan Gerbang Kertosusila melalui Perpres ini juga akan menjadi kawasan metroplitan terbesar setelah Jabodetabek. "Sebagai kawasan metropolitan terbesar kedua, pembangunan di Gerbang kertosusila ini harus pertimbangkan secara matang dampak-dampak sosial, ekonomi dan lingkungannya. Jangan sampai masalah2 seperti yang ditimbulkan akibat pembangunan di jabodetabek seperti persoalan lingkungan, penguggusuran dll dapat diantisipasi jauh-jauh hari." Tutup Imanuel
0 Komentar