Idealisme Mahasiswa Terjual Murah Di Pasar Kekuasaan

Dela Prastisia (anggota GMNI Pacitan)

Idealisme, tentu kata tersebut sudah sangat familiar, terlebih pada kalangan mahasiswa. Idealisme merupakan sebuah keyakinan atas suatu hal yang dianggap benar oleh seseorang dan bersangkutan dengan sumber dari pengalaman, pendidikan, kultur budaya dan kebiasaan.


Idealisme adalah kemewahan terakhir yang dimiliki oleh pemuda, begitulah ujar Tan Malaka. Dalam konteks akademis, kategori pemuda ini tersemat dalam diri mahasiswa. Lengsernya orde baru yang digawangi oleh mahasiswa merupakan suatu bukti historis bahwa mahasiswa sebagai agen perubahan sosial dengan kapasitas keilmuan yang ia miliki dan idealisme kuat yang melekat dalam dirinya.


Berbicara mengenai idealisme, dengan melihat keadaan saat ini, kita akan disuguhkan dengan pertanyaan apakah benar idealisme mahasiswa sedang berada pada titik nadir ? Tidak dapat dipungkiri bahwa pertarungan idealisme dengan realita seringkali terjadi. Mari bertanya kembali, apa kabar idealisme mahasiswa saat ini ? masih tersemat dalam diri atau sudah tergadai ? Masih menjadi aset termahal atau malah sudah terjual?


Mahasiswa merupakan salah satu lapisan masyarakat yang identik dengan manusia intelek, pembelajar, mempunyai idealisme yang kuat, kritis, penuh semangat perlawanan dan lain sebagainya. Idealisme merupakan suatu komitmen yang mengakar kuat dalam diri yang terwujud dalam berbagai sikap dan tindakan.


Akan tetapi, saat ini sepertinya mahasiswa banyak yang kehilangan jati dirinya. Dulu mahasiswa merupakan elemen yang garang dalam hal menentang birokrasi yang menyeleweng, serta birokrasi yang tidak pro rakyat, pun mahasiswa pernah menjadi sinyal yang membahayakan bagi aparat birokrasi terutama di masa orde baru. Realitas hari ini, gerakan mahasiswa semakin hari semakin tumpul, idealisme mahasiswa yang dulunya diagung-agungkan perlahan-lahan mulai tergerus keberadaannya.


Mahasiswa sekarang cenderung pragmatis, mengutamakan kepentingan-kepentingan semu yang tentunya bukan untuk kepentingan bersama. Jangan salahkan apabila rakyat saat ini sudah tidak percaya lagi dengan mahasiswa, sebab banyak sekali kita disuguhi dengan fenomena dimana mahasiswa yang dulunya menentang rezim dengan tujuan untuk kepentingan rakyat, namun belakangan diketahui hal itu hanyalah sebuah jembatan agar bisa masuk dalam lingkaran kekuasaan, kemudian melakukan hal yang sama dengan yang dulunya ditentang.


Kejadian demikian seringkali terjadi, dan itulah salah satu faktor mengapa saat ini banyak yang tidak percaya dengan aksi demonstrasi yang dilakukan oleh mahasiswa. Tidak adanya konsistensi antara niat, ucapan, dengan tindakan merupakan faktor utama yang menyebabkan kepercayaan rakyat hilang.


Melihat carut marutnya kondisi negara saat ini, sudah seharusnya dijadikan momentum bagi mahasiswa untuk berbenah. Mahasiswa dengan idealisme kuat yang senantiasa memperjuangkan kepentingan rakyat sangat dirindukan keberadaan serta perannya. Keberadaan mahasiswa sebagai 'agen perubahan dan pengendalian sosial' sangat diharapkan untuk dapat menuju pada tatanan sosial yang lebih baik untuk bangsa ini dan utamanya untuk kedaulatan rakyat.


Oleh : Dela Prastisia (anggota GMNI Pacitan)

0 Komentar

Baca juga berita Nasional lainnya di HARIANMERDEKA Network
close