Kolaborasi Babinsa Kodim Bojonegoro dan Poktan dalam Sergab, Wujudkan Ketahanan Pangan Nasional


HARIANMERDEKA.ID, BOJONEGORO - Bintara Pembina Desa (Babinsa) Koramil 07/Kepohbaru Kodim 0813 Bojonegoro, Koptu Wawan Alim Setiawan, melaksanakan kegiatan pendampingan terhadap Kelompok Tani (Poktan) dalam rangka penyerapan gabah petani oleh Mitra Bulog, Kamis (10/4/2025).

Pendampingan terhadap Poktan 'Bumi Arto' ini berlangsung di Dusun Juwet RT.008/RW.003 Desa Krangkong Kecamatan Kepohbaru Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur, dengan luas areal panen mencapai 1 hektare.

Sedangkan untuk padi yang dipanen kali ini adalah padi varietas Inpari 32. Jenis padi yang ditanam tersebut selama ini cukup diminati oleh para petani setempat, karena produktivitasnya yang tinggi dan tahan terhadap hama.

Ketua Poktan Bumi Arto Desa Krangkong, Sutrisno, mengatakan bahwa hasil panen kali ini mencapai 10 ton gabah, sedangkan yang disalurkan langsung kepada rekanan Bulog sebanyak 9 ton gabah dengan HPP Rp. 6.500,- per kilo. "Penyerapan gabah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah melalui Bulog untuk menjaga stabilitas harga gabah, dan mendukung ketahanan pangan nasional," ungkapnya.

Selaku Babinsa Desa Krangkong, Koptu Wawan Alim Setiawan, menyampaikan, peran aktif Babinsa pada kegiatan pendampingan bagi para petani yang dilakukan merupakan salah satu bentuk dukungan TNI terhadap program-program pemerintah khususnya dibidang pertanian dalam rangka ketahanan pangan nasional.

"Kami jajaran aparat teritorial (Babinsa) selalu siap mendampingi, membantu para petani diwilayah binaan mulai dari proses penyiapan dan pengolahan lahan, penanaman dan perawatan tanaman padi, hingga panen agar berjalan dengan optimal," ujarnya.

Selain itu, dia menambahkan bahwa kegiatan tersebut juga merupakan momentum penting untuk saling memperkuat sinergitas antara aparat teritorial (Babinsa), petani dan Bulog dalam menjaga ketersediaan beras nasional. "Sehingga dengan adanya penyerapan gabah secara langsung ini, petani merasa terbantu dan lebih semangat dalam mengelola lahan mereka," harap Koptu Wawan Alim Setiawan.

Terpisah, Pimpinan Cabang Perum Bulog Cabang Bojonegoro, Jawa Timur, Ferdian Darma Atmaja, menyatakan, jumlah serapan gabah kering di tiga kabupaten yang berada dalam wilayah kerjanya yakni Kabupaten Bojonegoro, Tuban, serta Lamongan, sudah aman dan melampui target progam swasembada pangan. Pasalnya, serapan gabah kering berada di atas target sebanyak 21.500 ton.

“Alhamdulilah, serapan sampai akhir terhitung tanggal 8 April 2025 kemarin, total serapan gabah kering panen dari petani yaitu 21.800 ton, dan itu artinya sudah melampaui target yaitu sekitar 102 persen untuk gabah,” ungkapnya.

Sedangkan untuk angka penyerapan beras hingga saat ini sangat kecil, dari target sebesar 48.000 ton, hingga saat ini baru berhasil mengumpulkan sekitar 5.300 ton saja atau hanya 10% dari target yang ditetapkan. Dia menduga, kegagalan pencapaian target serapan beras disebabkan oleh praktik tidak sehat. Di mana sejumlah mitra hanya mendaftarkan diri, tanpa benar-benar menyetor hasil produksi beras sesuai dengan perjanjian.

"Penyerapan beras ini, sudah berjalan sejak Januari dengan harga beli yang cukup tinggi yakni Rp 12.000 per kilogram. Namun, tampaknya ada kendala dilapangan terkait komitmen mitra yang harus memenuhi persyaratan tertentu," kata Ferdian.

Dengan capaian serapan beras yang sangat minim tersebut dikhawatirkan upaya menjaga stabilitas harga beras, dan mendukung petani secara menyeluruh menjadi terhambat. "Sehingga, dengan waktu yang masih tersisa, diharapkan 125 hingga 135 persen sampai tanggal 30 April mendatang bisa terpenuhi," pungkas Ferdian.(Triss)

0 Komentar

Baca juga berita Nasional lainnya di HARIANMERDEKA Network
close