HARIANMERDEKA.ID, BOJONEGORO - Didampingi Pasiter Lettu Kav Sujirman, Komandan Kodim (Dandim) 0813 Bojonegoro Letkol Czi Arief Rochman Hakim, SE., MM., turut menghadiri acara Audiensi bersama Perum Bulog dan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur, Kamis (10/4/2025).
Kegiatan yang digelar di Rumah Dinas Bupati Bojonegoro ini dihadiri Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono, Wakil Bupati Bojonegoro Nurul Azizah, Kepala Bulog Bojonegoro, Ferdian Darma Atmaja, serta Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bojonegoro, Zainal Fanani.
Audiensi ini dilaksanakan sebagai komitmen bersama dalam melindungi kesejahteraan petani melalui penyerapan hasil panen dengan harga yang telah ditetapkan oleh pemerintah yaitu Perum Bulog membeli secara langsung Gabah Kering Panen (GKP) dari petani sebesar Rp. 6.500 per kilogram.
"Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, ingin memberikan kepastian kepada petani bahwa hasil panen mereka akan dibeli dengan harga yang sesuai. Terlebih saat ini sedang berlangsung panen raya diatas lahan seluas 12 ribu hektar, ini adalah momentum penting untuk melindungi petani dan menjaga stabilitas harga," tegas Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono.
Langkah ini, menurut Bupati Bojonegoro, merupakan bentuk konkret atau wujud nyata upaya pemerintah daerah dalam merespons kekhawatiran petani terhadap harga jual gabah yang seringkali berada dibawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP). HPP gabah sendiri, telah diatur dalam keputusan Kepala Badan Pangan Nasional atau Bapanas Nomor 14 tahun 2025.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Perum Bulog Cabang Bojonegoro, Ferdian Darma Atmaja, pihaknya menyatakan siap untuk menyerap gabah petani sesuai dengan harga resmi dari pemerintah. Selain itu, dukungan juga diberikan oleh jajaran TNI dari Kodim 0813 dan DKPP Kabupaten Bojonegoro.
"Penyerapan gabah telah mencapai lebih dari 100 persen, dan akan terus dioptimalkan. Kami juga akan terus melakukan pengawasan, agar mitra Bulog yaitu penggilingan padi tidak membeli gabah dibawah HPP. Jika ditemukan pelanggaran, kami tidak akan ragu untuk mengevaluasi dan mencabut status kemitraannya," tegas Ferdian.
Selain itu, Perum Bulog Bojonegoro juga membuka kesempatan bagi petani, Kelompok Tani (Poktan), Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), hingga Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) untuk menjual gabah secara langsung, dengan pendampingan dari Koramil atau Babinsa setempat.
Langkah tersebut merupakan bagian dari sinergitas antara Bulog dan TNI dalam rangka mendukung, serta mensukseskan program pemerintah dibidang ketahanan pangan. "Kami membutuhkan dukungan dari semua pihak, agar penyerapan gabah dapat berjalan maksimal, dan hasil panen petani benar-benar memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat," tambah Ferdian.
Sementara itu, Dandim 0813 Bojonegoro mengatakan bahwa pihaknya mendukung penuh untuk terwujudnya program ketahanan pangan nasional yang salah satunya melalui pendampingan para Babinsa jajaran diwilayah binaan masing-masing seperti mensosialisasikan kepada petani agar tidak melepas (menjual) gabah dibawah harga resmi dari pemerintah.
"Sinergitas antara Kodim 0813, Pemkab Bojonegoro dan Bulog ini upaya untuk memastikan bahwa serapan gabah petani berjalan optimal, serta untuk menjaga semangat petani agar memiliki pendapatan yang layak," pungkas Letkol Czi Arief Rochman Hakim, SE., MM.(Triss)
0 Komentar